You Know That is Not the Only Way!
June 16, 2020

Dokter juga bisa nganggur guys

Dokter juga bisa nganggur guys
The player is loading ...
Dokterpintar

Fakta pahit selama pandemi: 1. UKMPPD batal, 2. Kunjungan pasien ke RS turun drastis, 3. Tenaga kesehatan banyak yang di PHK. Saatnya muter otak nih, bagaimana tetap survive dengan modal gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dokterpintar/message Support this podcast: https://podcasters.spotify.com/pod/show/dokterpintar/support

Transcript

Selamat datang di podcast dokterpintar. Untuk kalian yang ingin tahu bagaimana jadi dokter, atau ada nggak tips-tips selama menjadi dokter, atau kalian ingin kepikiran “bisa ngga gua ngga jadi dokter?”, atau udah terlanjur lulus mau pingin apa selain jadi dokter, silahkan simak podcast kali ini, semoga bermanfaat, selamat mendengarkan.

1,5 juta tenaga medis di Amerika Serikat kehilangan pekerjaan karena rumah sakit sepi, kejadian yang sama juga terjadi di beberapa rumah sakit swasta, termasuk di luar Jakarta dan yang terkena imbasnya tidak hanya dokter tapi juga tenaga kesehatan yang lainnya.

Let’s say sekarang kalian sudah lulus koas dan sedang menunggu ujian kompetensi dokter atau sekarang dinamakan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Sudah tau kan ya, bulan lalu ya bulan Mei kalau tidak salah dibatalkan dan ada ribuan atau ratusan calon-calon dokter, kalau saya sih sebetulnya sudah bisa dibilang kalian itu sudah dokter, tapi tidak punya/belum punya ijazah, belum dilantik, atau belum diangkat sumpahnya karena belum ujian, harus menunggu hingga bulan Agustus, yang entah jadi ujiannya atau tidak. Beberapa universitas menerapkan tidak akan mewisuda mahasiswa program profesi dokter kalau belum lulus ujian UKMPPD/UKDI, ada yang sudah wisuda dulu, kemudian sumpah dokternya belakangan menunggu lulus ujian, kalau dihitung-hitung kalian punya waktu yang bisa dibilang tidak dipakai sekitar 5 hingga 8 bulan, dimulai dari kalian rotasi terakhir, sudah selesai ujian tulis, sudah selesai tugas akhir kuliah, kalau di profesi dokter kan emang sudah tidak ada lagi skripsi, kalian sudah kerjakan di saat kalian mendapatkan gelar sarjana kedokteran, lantas kalian mau ngapain tuh? Sementara dokter-dokter yang sudah lulus saja sekarang kehilangan pekerjaan. Walaupun pandemi belum usai, walaupun jumlah pasien semakin banyak dirujuk karena COVID, tapi ada kecenderungan pasien-pasien dengan sakit lain yang dalam tanda kutip dinilai oleh orang awam tidak urgent, termasuk kanker stadium awal, yang mereka masih kira “oh, ini hanya benjolan, bisa sembuh sendiri”, atau pasien-pasien alergi yang tidak terlalu berat, jadi masih bisa beli obat sendiri di apotik, sekarang sudah bisa online malah, lantas kalian mau ngapain? Untuk rumah sakit-rumah sakit pemerintah dan rumah sakit umum daerah, saya yakin permintaan untuk tenaga medis/tenaga kesehatan semakin meningkat. Tapi, kalau untuk rumah sakit swasta, yang pendanaannya tidak dibantu pemerintah, dikelola sendiri, mengelola rumah sakit itu bisnis, sama halnya dengan bisnis yang lain, harus profit, apalagin dengan beberapa skema BPJS yang beberapa rumah sakit harus ikut dengan regulasi BPJS, membatasi pasien non BPJS hanya sekitar 30-40%, itu sungguh berat. Belum lagi jumlah dokter, tidak hanya dokter umum, tapi dokter spesialis pun semakin banyak, sementara jumlah pasien tidak meningkat atau bahkan menurun, ya bayangkan saja. Teman-teman yang lagi nunggu UKMPPD kalian mesti mikir alternatif deh untuk cari mungkin side job atau apapun yang kalian suka sesuai passion dan bakat kalian apa yang kalian dapatkan selama kuliah, karena kita hidup sebagai dokter terutama dokter yang praktek di rumah sakit itu walaupun mendapatkan gaji tetap, ada beberapa yang memang kontrak di rumah sakit tersebut, atau sudah menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara), bisa dapat gaji tiap bulan, tapi yang kita harapkan sebetulnya bukan dari sana, tapi dari jumlah pasien atau yang sering dikenal dengan remonerasi untuk rumah sakit pemerintah, uang jasa, kita hidup dari sana guys. Karena let’s say misalnya keluar tagihan selama 5 hari pasien dirawat, pasien harus membayar 15 juta dan itu dicover oleh asuransinya, di 15 juta itu setidaknya ada 10% untuk jatah si dokter yang merawat, bayangkan kalau jumlah pasien sedikit ya sorry to say ekonomi untuk seorang dokter sedang terancam. Ini yang berulang-ulang kali saya pernah sampaikan ketika saya masih kuliah dulu, ketika sudah di tahun-tahun akhir ke junior-junior saya dahulu di preklinik, bahwa kuliah di fakultas kedokteran, jangan hanya kuliah saja, atau dikenal dengan kuliah pulang-kuliah pulang. Kita semua tahu pelajaran di fakultas kedokteran sangat berat, textbooknya tebal semua dan bahasanya pun bahasa latin, ujian bisa dibilang hampir setiap minggu, sampai kita kalau di angkatan saya bilang “udah ngga berasa ujian, apa itu ujian”, karena tiap minggu kita ditest/ujian dan berpengaruh dengan nilai kita/IPK/IP yang nanti kita dapatkan setelah lulus. Banyak mahasiswa-mahasiswa kedokteran yang unggul di Preklinik/perkuliahan belum memiliki pengalaman untuk terjun langsung ke pasien, belum jaga malam, belum laporan kasus dsb, mereka sangat unggul, IPK-nya lebih dari 3,5/cumlaude bahkan ada yang nyaris sempurna atau hampir sempurna, selalu dapat A, ketika masuk koas/masuk Klinik, nilai mereka turun, kelelahan, atau apes karena dapat penguji galak, sehingga total IPK mereka ketika lulus jadi dokter bukan cumlaude lagi atau minimal ya turun lah. Bahkan, yang naik sebagai nilai tertinggi adalah orang yang tidak diduga awalnya bisa dapat nilai bagus ketika di Preklinik. Lantas, ketika kalian lulus, sekarang kalian menunggu ujian kompetensi, kalian posisinya sama, mau kalian nilainya bagus atau nilainya jelek atau lulusnya bareng, ya kalian harus menunggu, ngga bisa ngapa-ngapain lagi.    

Eits, jangan kemana-mana dulu, gua mau cerita dikit review, ini podcast pertama gue pakai aplikasi yang sangat bagus banget, free, kalian tidak perlu mengeluarkan duit apa-apa, malah kalian bisa dapat duit dari aplikasi ini, yaitu anchor, kalian bisa download di playstore atau appstore, atau kalian bisa buka di anchor.fm , disana kalian bisa bikin podcast dari nol, yang kalian record di sana bisa atau kalian mau masukin dari yang sudah rekam sebelumnya kalian tambahkan musik segala macam, pokoknya keren deh coba, thankyou. 

Hai, balik lagi dengan gue host kalian dr.Hafiz, jadi sekarang kalian mau ngapain? Kalau dulu ketika sbelum era pandemi banyak dari kolega-kolega gue atau teman-teman gue dulu ketika lagi nunggu gini kalian menyibukkan dengan hal-hal yang kalian sukai termasuk dengan jalan-jalan ke luar negeri, exchange dalam tanda kutip, tapi kebanyakan jalan-jalan, atau ada yang memang benar-benar kerja saat itu masih bisa sih kita dokter-dokter yang belum ada STR/SIP bisa jaga klinik, ya cukuplah 2-4 jam untuk latihan ketemu pasien, atas nama dokter yang memang stand by disana, terus ada juga yang menyibukkan diri dengan ikut bakti sosial, belajar banyak bagaimana menghandle stok obat, kemudian kalau ada acara car free day misalnya, jadi tim medis, ada juga yang ga ngapa-ngapain, ada juga yang gue ingat dulu senior gue yang hobinya jualan, ya betul-betul memanfaatkan momen atau mengasah ilmu jualan, ada yang ikut multilevel marketing, ada yang basicnya entertainer, ada yang basicnya adalah model, macam-macam. Nah, skarang dalam kondisi pandemi ini membatasi gerak kita, termasuk kalian yang baru lulus/baru selesai di rotasi terakhir di kedokteran, mau jalan-jalan, keterbatasan harus menjalani rapid test dulu, dan belum lagi kalian diterima negara yang dituju, kemudian kalau kalian akan bepergian ke suatu tempat mungkin saja merupakan zona merah jadi kalian harus isolasi dulu dalam waktu 14 hari, kemudian kalau harus jaga klinik dan segala macam lebih susah sekarang, karena regulasinya sangat ketat dan takut ketahuan, dan saya juga rasa sedikit sekarang ya lowongan kerja untuk jaga klinik untuk dokter yang belum punya STR, rata-rata harus pakai STR dan itu pun setiap lowongan kerja yang ada jaga klinik mendadak atau jaga IGD mendadak biasanya ya dalam waktu 24 jam sudah terisi, ya balik lagi, jumlah dokter yang nganggur juga banyak. Terus mau ngapain guys? Jujur kalau tanya ke gua sih gua juga bingung ya, karena gua juga tidak pernah di posisi itu, ketika gua lulus, gua sudah dalam tanda kutip sedang mengerjakan projek dengan dosen, sudah ada kerja sampingan juga, nantilah kita cerita di episode berikutnya kerja sampingan gua apa,dan sibuk terus tiap hari, dan bisa gua kasih saran ke kalian adalah focus ke apa yang akan kalian hadapi, tidak hanya di depan mata juga ya, tapi saatnya kalian berpikir apakah kalian lulus UKMPPD harus ingin langsung internship? Atau kalian ingin daftar dulu sekolah magister? Atau melanjutkan S2? Atau kalian apply-apply beasiswa di luar negeri? yang gue rasa sudah dibuka lah walaupun dengan pandemi begini kampus tetap membuka pendaftaran mahasiswa baru termasuk di luar negeri, apakah kalian ingin menjadi scientist jadi kalian mencari koneksi seluas-luasnya dengan dosen-dosen kalian? Apakah kalian bisa magang dulu sementara waktu, yang punya privilege untuk ga harus kerja? Ya kalian belajar, bukan belajar ilmu kedokteran aja ya, tapi juga belajar hal-hal yang selama ini kalian anggap remeh, gua juga anggap remeh dulu ketika kuliah gue dapat pendidikan, dapat pelajaran komunikasi efektif gua ngga terlalu ngeh untuk gunanya apa, mengapa diantara ilmu kedokteran yang jelimet diselipkan hal yang begini, belajar bagaimana cara baca jurnal, belajar untuk bekerjasama dengan orang lain, ngobrol lah dengan teman kalian, gua rasa kalian juga punya teman, punya senior, se introvert-introvertnya orang gitu ya, pasti punya circle yang selalu support dia , bahkan kalian bisa sampai di titik ini bisa lulus rotasi terakhir itu bukan karena kemampuan kalian sendiri, tapi ada bantuan dari teman-teman/orang sekitar kalian. So, jangan nunggu doang, kerjakan lah sesuatu.

Yoo, thankyou udah dengerin podcast ini, jangan lupa untuk ngasih saran, kritik, komen, apapun yang ingin kalian tanyakan untuk bahan gue bahas di podcast berikutnya, email ada di deskripsi dan jangan lupa untuk tetap belajar, tetap berusaha dan berdoa semoga kita menjadi dokter yang terbaik, thankyou.